Cultural Performance PDO CCIP 17/18 Photo credit to AMINEF |
Ketika drama yang gua jalani selama hampir 7 bulan berakhir dengan kata-kata, "Dear Mr. Rudiyanto, I am
pleased to inform you that you have been officially selected to participate
in Community College Initiative Program in the United States
commencing with the Fall 2017 academic term. ....." sungguh jerih perih yang menumpuk pada waktu itu hilang sirna seketika setelah baca email ini. "Sungguh nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan, Rudy?" Tapi sayangnya gua nerima email ini waktu di bank jadi ga mungkin sekali kan gua teriak gitu dan ketangkep CCTV bank, nanti gua masuk ke acara CCTV-nya Trans Pitu, kan ga asyik gua tambah populer. ha ha.
Eh aslinya gua agak sedikit sedih, karena gua ditempatin di Arizona yang gua udah balcklist dari awal karena waktu itu gua pikir Arizona ga punya salju jadi sama aja ga di Amerika, ha ha. Ada ga sih salju di Arizona? mau tau? nantikan cerita saya selanjutnya. he he. Anyway, Kesedihan itu bertambah ketika 3 temen gua belum berhasil sampai ke tahap ini, syukurnya mereka kuat dan lapang dada.
Di saat itu pula, email apapun yang masuk ke HP adalah sebuat anugerah yang harus dibaca secepatnya, ha ha, walaupun sebenarnya perasaan ini (nerima email dari AMINEF) sudah dimulai ketika pertama kali dinyatakan lolos ke tahapan wawancara. Email yang datang waktu itu di antaranya: Ucapan Selamat dan Konfirmasi Keikutsertaan dalam Program CCI dari Bu Adeline, Pembuatan Visa di Kedubes US di Jakarta dan yang paling seru nih, Pre Departure Orientation atau disingkat PDO, bukan PDI lho ya. ha ha. Nanti dikira gua endorse Parpol.
Minggu, 21 Mei 2017 adalah hari di mana gua bangun paling sumringah karena gua mau berangkat ke Bogor untuk PDO. Alhamdulillahnya lagi, semua biaya transportasi sampai Visa ditanggung oleh AMINEF. Dasar ya, ga nanggung-nanggung mereka. he he. Ok jadi gua berangkat ke Bogor pakai pesawat Batik dan Alhamdulillah selalu on time. Sampai Bandara Soetta gua ketemu sama Miki, anak Pekanbaru waktu ambil bagasi, setelah itu kita gua merapat ke temen-temen yang lain dari wilayah Indonesia lainnya yang belum pernah gua kenal. Akhirnya setelah semua kumpul kita berangkat bareng ke Bogor naik Bus yang juga sudah disiapkan oleh AMINEF.
Setelah 3 jam perjalanan, Alhamdulillah kami sampai di Hotel Aston Bogor sebagai tempat kita disekolahkan (anjay:) selama 4 hari. Gua paling spesial mungkin, karena kamar gua diisi 3 orang dibanding yang lain yang hanya 2 orang (gua-nya aja yang masih kecil kek anak SMA). Gua satu kamar sama Bung Boja dari Maluku dan Om Stefan dari NTT yang dua-duanya datang malem karena faktor transportasi yang harus transit berkali-kali. Yang paling menyentuh yaitu kisahnya Om Stefan yang sempat ketinggalan Paspor, padahal beliau udah transit di Bandara Ngurah Rai Bali, tapi Alhamdulillah semua drama beliau diakhiri dengan selamat. Bagi temen-temen juga saya pesen, tolong disipakan segala sesuatu dari jauh-jauh hari untuk sesuatu yang penting, wabil khusus kepada Anda-anda yang sudah berkepala banyak. He he.
Selama PDO, kami mengenal satu sama lain dan memang benar dunia tidak bisa mengelak bahwa kami adalah manusia paling ramah. PDO dibuka oleh Pak Alan, selaku Direktur AMINEF dan beberapa speech lainnya salah satunya dari alumni CCI. Selama PDO kita saling berdiskusi tentang persiapan, tips, aturan-aturan, dan lain-lainnya yang menyangkut soal keselamatan kita di US. Satu momen yang paling gua suka yaitu, speech dari Mas Fernando (baris pertama dari photo "Pengisi Materi PDO"), dia menceritakan berkat pengalaman dia di US, dia berhasil membangun dan mengembangkan usaha-usaha nya yang boleh dibilang Wow. Perusahaannya juga tidak lupa memberikan kontribusi dan pemberdayaan kepada masyarakat lewat salah satu programnya. Dan ternyata inilah point paling penting dari CCI: "Pengembangan Komunitas Daerah Asal". Ingat baik-baik itu wahai kau pencari beasiswa CCI. he he
Ya Allah lupa mengenalkan orang paling penting dari beasiswa ini yaitu beliau Dr. Syedur Rahman (orang ketiga dari kanan, photo "Pengisi Materi PDO"), beliau adalah Direktur beaiswa CCI yang datang langsung dari D.C. Bahaha ampun Pak ampun. Selama PDO juga kami ada satu yang sangat sakral yaitu Cultural Performance yang mana, masing-masing grup awardee akan menampilkan sesuatu untuk dikompetisikan dan ini diadakan di malam hari. Di dalam event ini juga masing-masing peserta memakai kostum pakaian tradisional masing-masing sebagai simbol kekayaan budaya Indonesia. Alhamdulillah kelompok kami, kelompok 3 (APEX Team) keluar sebagai juara 1 berkat dari kontribusi yang luar biasa dari temen-temen. Oh ya, untuk pengumuman penampilan ini sudah diinfokan kira-kira 2 minggu sebelumnya. Jadi jujur aja, kita kelompok 3 memang paling agresif alias matang dalam persiapan walaupun saat itu kami belum pernah ketemu satu sama lain. Bahkan kami inisiatif untuk membuat video profil singkat kami untuk dijadikan sebagai opening.
Di dalam PDO ini kita juga dilatih kekompakan dengan adanya Outbond di hari terakhir PDO. Acara ini juga tak kalah seru karena berkat team outbond paling kece yang ada-ada idenya untuk membuat kita kagum dan selalu ketawa. Saking semangatnya antara kita dan pengisi outbond bahkan sampai rela kita hujan-hujanan demi menyukseskan acara itu. Iya guys, I am not kidding you, it was a heavy rainfall. Acara outbond diakhiri dengan oleh strategi untuk membuat Roller Coaster Trail yang bisa dilewati oleh Bola ukuran sepak bola, dan Thanks to Eta dari Palembang yang telah memimpin kita untuk membuat proyek ini. Dari pengalaman PDO gua banyak belajar terutama dari temen-temen gua yang secara usia dan pengalaman jauh dari gua. Jadi sekali lagi, jangan pernah kita sombong terhadap apa yang kita punya saat ini karena pada akhirnya akan ada orang yang lebih hebat dari kita di luar sana.
25 Mei 2017, kita semua check out hotel dan berangkat ke Jakarta untuk pembuatan paspor tanggal 26 Mei 2017. Selama di Jakarta kita menginap di Hotel Whiz Menteng, Jakarta Pusat atau sekitar 3 KM dari US Embassy. Selama di Jakarta kita puas-puasin keliling bersama kawan-kawan se tanah air dan malamnya kita nongkrong di Monas. Sungguh sangat indah malam itu, berbeda dari malam-malam sebelumnya.
26 Mei 2017, Kita wajib bangun pagi karena harus make a line di Kedubes Jakarta. Gua dan temen-temen udah nyampai di US Embassy jam 5 pagi bahkan ada temen gua yang dateng sebelum jam 5. Tapi memang benar guys, setelah jam 5 ke atas antrian semakin panjang yang pada akhirnya akan berdampak pada nunggu lama di dalem US Embassy. Sekali lagi thanks buat AMINEF yang sudah ngasih advice ini untuk kelancaran kita. Jujur pemeriksaannya ketat, ga boleh ada barang yang masuk ke US Embassy kecuali dokumen-dokumen kita yang perlu dibawa, antara lain: Aplikasi Visa, Paspor, Photo latar belakang Putih, dan DS 2019 (bukti penerimaan study di US). Walaupun paling ketat cuman kalau kita nurut semua akan baik-baik saja dan alhamdulillah 30 dari kita lolos semua (tapi ada 1 yang harus melewati drama dulu, siapa ya?) dengan bukti Kartu Putih untuk pengambilan Visa. Jadi selama 3 hari Paspor kita akan ketahan untuk peluncuran visa. Karena kita harus pulang di hari yang sama jadi untuk visa sudah diurus oleh AMINEF dan apabila ada dari temen-temen yang ingin menggunakan paspornya untuk bisnis atau jalan-jalan ke luar negeri bisa kok diambil langsung di AMINEF setelah 3 hari menunggu proses Visa. Dan Alhamdulillah kita semua pulang ke rumah masing-masing dengan selamat. Thanks AMINEF atas kesabaran dan kerja keras untuk kita. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua wahai Pimpinan dan Staff AMINEF.
CCIP Grantees 2017 sebelum PDO Dokumen Pribadi |
Minggu, 21 Mei 2017 adalah hari di mana gua bangun paling sumringah karena gua mau berangkat ke Bogor untuk PDO. Alhamdulillahnya lagi, semua biaya transportasi sampai Visa ditanggung oleh AMINEF. Dasar ya, ga nanggung-nanggung mereka. he he. Ok jadi gua berangkat ke Bogor pakai pesawat Batik dan Alhamdulillah selalu on time. Sampai Bandara Soetta gua ketemu sama Miki, anak Pekanbaru waktu ambil bagasi, setelah itu kita gua merapat ke temen-temen yang lain dari wilayah Indonesia lainnya yang belum pernah gua kenal. Akhirnya setelah semua kumpul kita berangkat bareng ke Bogor naik Bus yang juga sudah disiapkan oleh AMINEF.
Setelah 3 jam perjalanan, Alhamdulillah kami sampai di Hotel Aston Bogor sebagai tempat kita disekolahkan (anjay:) selama 4 hari. Gua paling spesial mungkin, karena kamar gua diisi 3 orang dibanding yang lain yang hanya 2 orang (gua-nya aja yang masih kecil kek anak SMA). Gua satu kamar sama Bung Boja dari Maluku dan Om Stefan dari NTT yang dua-duanya datang malem karena faktor transportasi yang harus transit berkali-kali. Yang paling menyentuh yaitu kisahnya Om Stefan yang sempat ketinggalan Paspor, padahal beliau udah transit di Bandara Ngurah Rai Bali, tapi Alhamdulillah semua drama beliau diakhiri dengan selamat. Bagi temen-temen juga saya pesen, tolong disipakan segala sesuatu dari jauh-jauh hari untuk sesuatu yang penting, wabil khusus kepada Anda-anda yang sudah berkepala banyak. He he.
Pengisi Materi PDO Photo Credit to AMINEF |
Selama PDO, kami mengenal satu sama lain dan memang benar dunia tidak bisa mengelak bahwa kami adalah manusia paling ramah. PDO dibuka oleh Pak Alan, selaku Direktur AMINEF dan beberapa speech lainnya salah satunya dari alumni CCI. Selama PDO kita saling berdiskusi tentang persiapan, tips, aturan-aturan, dan lain-lainnya yang menyangkut soal keselamatan kita di US. Satu momen yang paling gua suka yaitu, speech dari Mas Fernando (baris pertama dari photo "Pengisi Materi PDO"), dia menceritakan berkat pengalaman dia di US, dia berhasil membangun dan mengembangkan usaha-usaha nya yang boleh dibilang Wow. Perusahaannya juga tidak lupa memberikan kontribusi dan pemberdayaan kepada masyarakat lewat salah satu programnya. Dan ternyata inilah point paling penting dari CCI: "Pengembangan Komunitas Daerah Asal". Ingat baik-baik itu wahai kau pencari beasiswa CCI. he he
Penutup Atraksi APEX Team PDO Event Photo credit to AMINEF |
Characteristic Building PDO Photo credit to AMINEF |
25 Mei 2017, kita semua check out hotel dan berangkat ke Jakarta untuk pembuatan paspor tanggal 26 Mei 2017. Selama di Jakarta kita menginap di Hotel Whiz Menteng, Jakarta Pusat atau sekitar 3 KM dari US Embassy. Selama di Jakarta kita puas-puasin keliling bersama kawan-kawan se tanah air dan malamnya kita nongkrong di Monas. Sungguh sangat indah malam itu, berbeda dari malam-malam sebelumnya.
Malam Sebelum Wawancara Visa Photo credit to Rico |
"Light will guide you home, and ignites your bones. I will try to fix you (Coldplay)" Photo credit to AMINEF |
Hi mas, makasih yaa, blog nya membantu banget buat gambaran seleksi CCI program.. Saya mau tanya, apakah dari sekian banyak awardee ada yang membawa keluarga? Dan apakah memungkinkan membawa keluarga pada saat menjalani program.. Terima kasih
BalasHapusHi Anonim,
HapusTerima kasih btw. Untuk pembawaan keluarga, maaf sekali program ini tidak mencover ataupun membawa keluarga. Ada 3 temen saya yg sudah berkeluarga dan mereka harus meninggalkan keluarga masing2.
halo mas Tri, maksih buat tulisan di blognya, membantu sekali mas,, boleh tanya mas, uang saku yang di kasih setiap bulan dapatnya ya?
BalasHapus