TINGGAL SAMA KELUARGA AMERIKA, GIMANA SIH RASANYA?



Dongel's Family and Their Host Children
Dokumen Pribadi


"Being a rich is not about how much we have, but how much we can give"
(OCBC NISP)

Sebelum tidur, aku cek waktu sholat shubuh di aplikasi smartphone dan aku pasang alarm jam 3.30 pagi, lebih cepat dari biasanya karena waktu itu sudah memasuki musim panas. Alhamdulillah, paginya aku bisa bangun lebih awal sehingga masih bisa melaksanakan sholat tahajud yang kemudian aku lanjutkan dengan sholat shubuh. Selesai sholat, aku baca Al Qur’an dan olahraga pagi. Olahraga yang pertama di US ini lebih nikmat dari yang sebelum-sebelumnya di Indonesia karena disuguhi dengan pemandangan danau buatan yang ciamik di pinggir rumah Gary, host daddu aku. Tak hanya danau, rumah itu juga dilengkapi dengan mini gym, kolam renang, mini golf, dan meja tenis. Sungguh memang, “Nikmat Tuhanmu mana lagi, yang kamu dustakan, Rudy?”

Fasilitas Rumah Host Fam
Dokumen Pribadi

Suasana hati waktu itu tak bisa aku tahan karena pengen pamer ke temen-temen Indonesia tentang nikmat yang aku terima, eh tepatnya sharing-deng. Haha. Tak cukup pamer di Insta story, aku video call juga keluargaku yang ada di Indonesia. “Di mana bumi itu dipijak, di situ langit di junjung”, begitulah pepatah mengatakan! Pelajaran pertama tentang US culture pun aku terima. Jadi waktu kita breakfast bareng di salah satu restaurant di US, Gary menyampaikan bahwa aku tidak boleh membuat kebisingan di waktu pagi, mengganggu tidur orang lain! Alhamdulillah dia menyampaikannya dengan halus karena tau kalau aku orang Asia. Haha.

Stand Icip Gratis di Costco
Dokumen Pribadi
Siangnya, kita diajak Kaylene, istri Gary atau host mom kami untuk berbelanja di Costco, salah satu perbelanjaan besar di US selain Wallmart. Bedanya, kalau Costco harus punya kartu member sedangkan Wallmart kita tidak perlu menjadi membernya. Untuk urusan harga lebih murah di Costco walaupun bedanya ga terlalu jauh! Selain tujuan kita berbelanja, Kaylene memanfaatkan momen ini untuk mengajari kami cara berbelanja di US, komplit! Mulai dari tata cara pembayaran sampe merekomendasikan beli beras yang bagus tapi murah. Wanita memang jago ya soal ini!

Salah satu moment terindah adalah makan malam. Kaylene selalu mengijinkan kita untuk membantu dia masak, walalupun ujung-ujungnya kita cuman nonton! Dia punya ratusan menu yang dia catat dan simpan di dalam box kecil. Jadi setiap hari menu kita akan selalu berbeda dan dia akan menawarkan beberapa menu untuk kita pilih dan dia akan memasaknya untuk keesokan harinya. Sebelum makan, kita selalu berdo’a sesuai keyakinan yang kita anut. Selama makan malam kita selalu bercerita soal apa yang terjadi di sekolah, berita yang lagi panas, sharing soal keluarga dan negara kita, tak lupa selipan jokes atau kelakuan aneh dari Gary yang selalu kita benci tapi kita rindukan. Setelah makan malam selesai, kita menonton TV sambil ngemil. Ada subtitle nya kok, jadi ga nyusah-nyusahin tuan rumah lagi! Hehe

Islamic Center di Kota Tempe, AZ
Dokumen Pribadi
Gary dan Kaylene beragama Kristen tapi mereka tidak pernah membatasi gerakku sebagai Muslim untuk beribadah, malah mereka menyupport. Gary, dengan senang hati akan mengantarku ke Masjid untuk sholat Jum’at, beliaupun ikut masuk ke Masjid dan mendengarkan khutbah. Tak lupa juga dia makai Sarung. Momen lucu yaitu ketika, aku sebagai Muslim belum begitu paham apa yang Khotib sampaikan, dan Alhamdulillah Gary dengan sabar menyampaikannya kembali sewaktu perjalanan pulang ke rumah. Sudah menjadi agenda sepulang dari sholat Jum’at kita akan mampir untuk hiburan, entah nonton bioskop, makan es krim dan ngrumpi, dll (karena ga ada yang lain lagi, haha). Beliau selalu ngaco bin nglucu, “Udah gapapa makan Babi, setelah itu sholat lagi, kan beres!” It was joking, he even does not eat pork! Dia ga makan Babi, sesuai keyakinan yang dia anut.


Tempat Nobar dan Ngrumpi
Dokumen Pribadi
Waktu kuliah semester pendek pun dimulai dan kita masih tinggal di rumah Gary. Kuliah pun kita dianter dan sebaliknya, keluar kelas mobil Gary sudah siap menjemput kita. Dan yang akan selalu kita ingat, Gary akan mentraktir makan kita, dan itu selalu tempat yang berbeda-beda, karena dia pengen kita mendapatkan pengalaman yang kaya di US. Oh ya, orang di US tidak semua mengerti lagu-lagu Pop kekinian, terutama generasi old. Dia sering memanggil aku Mr. Radio karena aku sering hafal lagu-lagu pop yang kita putar di mobil. Semenjak itu, Gary jatuh cinta sama suara Justin Bieber gara-gara demam lagu, “Love Yourself”, dia selalu ingat lyrics, “My mama don’t like you, but she likes everyone”. Idk, menurut dia itu lyrics yang lucu. Aku pun cuma tingak tinguk sambil mikir di mana letak lucunya!

Sebelum kita berpisah karena harus pindah ke apartment kita masing-masing, dia secara totalitas memberikan hiburan bagi kita. Mulai dari piknik Ke Tonto Bridge National Park, Dinner di Restaurant ternama, Bowling (oh ya to be honest, ini pengalaman pertama aku bowling), dan yang ga kalah seru kita keliling perumahannya Gary pakai boat pribadi nya. Waktu yang tidak kita inginkan akhirnya tiba, ya tepat 2 minggu setelah kedatangan kita di US, kita harus pindah ke apartment kita yang letaknya tidak jauh dari kampus Mesa Community College, tempat belajar kita selama satu tahun ke depan. Rasanya memang berat mungkin karena sudah terlanjur dekat, tapi begitulah hidup, satu per satu orang akan meninggalkan kita, dan bisa jadi kita yang akan meninggalkan mereka terlebih dahulu. Kok malah sedih, sih!

Hiking di Tonto National Bridge, AZ
Dokumen Pribadi

Well, begitulah akhir perjalanan aku bersama host family, walaupun sudah tidak serumah dengan Gary dan Kaylene, mereka tetap datang ke apartment maksimal sebulan sekali, dan satu dua kali Gary masih nganter aku untuk Jum’atan walaupun sebenarnya sudah tidak perlu karena sudah hafal rute dan cara ambil transportasinya. Dari pengalaman ini, mungkin teman-teman akan mengatakan, “Ya panteslah Rudy beruntung karena dapet Host Family yang kaya raya”, kalau menurutku bukan soal kaya rayanya sih, tapi soal “Bagaimana mereka memanfaatkan uang, waktu, dan usaha yang mereka punya untuk membahagiakan orang lain”, karena belum tentu orang mau mengikhlaskan salah satu dari tiga kompenen itu untuk orang lain, untuk diri sendiri aja kadang susah!


Bermain Golf dengan Host Dad!




0 comments:

Posting Komentar

 

Blogger news

About