 |
| Pengumuman Wawancara CCIP Koleksi Pribadi |
Assalamu'alaikum,
"Sungguh nikmat Tuhanmu mana lagi yang (ingin) kamu dustakan?"
28 Desember 2016 adalah hari di mana gua sembuh setelah 2 hari sakit *tanpa keterangan*, iya tepat tanggal itu gua nerima email bahwa gua lolos wawancara beasiswa CCIP dan lanjut ke tahap wawancara. Dalam keadaan sakit itu, gua teriak (dalam hati) *lagi serak waktu itu* untuk mengekspresikan betapa senangnya waktu itu dan seketika setalah gua teriak langsung sembuh dan malemnya suara gua udah mulai muncul. Terlalu kek sinetron ya :)
Ok, balik ke point awal, apa sih yang ingin gua share dalam blog kali ini?
insya Allah gua mau share pengalaman sekaligus tips (ingat TIPnya jangan lupa transfer ke rekening gua No. 1983 2932 **** ****) ha ha, jangan terlalu serius.
Setelah gua nerima tiket pesawat gratis dari AMINEF tanggal 14 Januari, akhirnya tanggal 16 gua ke Jakarta, karena gua cuman wawancara (alhamdulillah enggak tes TOEFL lagi) jadi AMINEF ga nyediain hotel buat gua dan alhasil gua pesen hotel sendiri di daerah Bunderan HI atau cukup 10 menit naik mobil ke kantor AMINEF. Jadi buat temen-temen yang nantinya bakal tes TOEFL lagi akan disediakan hotel di Whuuuz Cikini dan gratis, enak kan? Ya sebetulnya baik yang Tes TOEFL dan enggak ada plus minusnya masing-masing, kek gua yang enggak tes lagi plusnya gua cuman fokus ke wawancara aja sementara bagi yang ambil tes lagi enaknya dapet penginapan gratis. Saran gua, meding kejar nilai TOEFL ITP di atas 500 dulu biar nantinya ga tes TOEFL lagi dan cukup fokus ke wawancara, kan ga dobel kan bebannya? Ya to?
 |
| Di dalam Gedung AMINEF Koleksi Pribadi |
Tet tot tet totetttttt, hari H itu pun tiba, gua ke kantor AMINEF yang berada di gedung Intiland, Jakarta Pusat, jam 7 pagi seorang diri. Gua waktu itu pake batik yang gua beli di Semarang tepat seminggu sebelum hari H. Kenapa Batik? Karena gua cinta, gua bagga, gua ..... sudah-sudah intinya itu karena identitas gua sebagai orang Indonesia dan Jawa khusunya. Di sisi lain gua juga punya pengalaman ketika menghadiri pameran pendidikan di Jakarta sama 2 temen gua waktu itu, hanya gua yang ga disanjung sama si Bule, itu karena mereka pakai batik dan gua pakai pakaian yang sok trendi, Kan Jadinya sakit, *Eta Terangkanlah.
Dan you know what? gua orang pertama di hari yang pertama juga yang diinterview. Mampus!!! akibatnya apa? Gua dapet jatah terlama (mungkin) 45 menit :( di saat yang lain hanya 30 menitan atau bahkan ada yang kurang dari 30 menit. Di hari yang mendebarkan itu, iya mendebarkan karena itu pengalaman wawancara beasiswa pertama, gua duduk bareng 7 orang, 1 di antaranya Mas Dion sebagai Moderator, Mr. Alan Feinstein sebagai Direktur AMINEF sekaligus yang nanya Lumpia ke gua dan 5 orang pewawancara yang 3 diantaranya adalah Researcher dari Amerika. Wawancara berjalan normal Alhamdulillah dan gua dapet sekitar belasan pertanyaan dan Alhamdulillah-nya juga jawaban mengalir begitu saja karena hampir semua pertanyaan sumbernya dari Essay kita, jadi kelihatan sekali apakah Essay tersebut ide dari diri sendiri atau tidak. Jujur, sempat beberapa kali mengulang pertanyaan dari salah satu pewawancara native karena kecepatan English nya yang kek di film-film Hollywood gitu, apalah daya diri ini yang Englishnya masih banyak kurangnya. Tapi jangan khawatir guys ketika English kita berantakan, karena orang native English lebih menghargai gagasan kita, itu yang sama gua rasakan di US selama ini. Tapi ya jangan lupa untuk selalu meningkatkan guys, semakin baik komunikasi akan semakin menngurangi mubadzirnya waktu. Okeh!
Di sesi wawancara itu, gua juga ketemu sama 6 applicants yang lain yang semua dari pulau Jawa, salah duanya dari mereka sekarang di US bersama gua, tapi yang si Artha anak Bandung, dia dapet College di Illinois dan si Kris anak ibu kota di Virginia. Kalau gua? ada yang nanya? FYI tapi ini karangan gua sih, kalau ga salah ya dan bukan berarti mau menakut-nakuti suatu kelompok tertentu. Penerima beasiswa ini heterogen, dalam artian akan adil dalam setiap pulau. Jadi tidak didominasi oleh pulau tertentu. Jadi worry kah kelompok tertentu? Jangan!!! Punya prinsip aja, "Tuhan akan memberikan suatu nikmat kepada mahlukNya di tempat dan waktu yang tepat", kalau belum rejekinya ya sudah let it go, akan ada hal indah lainnya dari hidup ini.
Setelah wawancara gua pulang, ha ha. Kagak karena sifat nekatnya gua, gua minggat ke Dufan demi menguji adrenalin, karena di sisi lain lagi ada promo Sosmed Dufan dan alhasil gua cukup bayar 100ribu doang, siapa yang ga mau ke Dufan cukup bayar 100ribu kecuali orang-orang yang lagi di Baper duit di tanggal tua. Tau jam set 8 malem take off siang malah ke Dufan, sampe sono jam set 2an siang dan gua coba semua yang beradrenalin, sampe jam 3 sore gua masih nunggu antrian naik roller coaster Halilintar, ga habis pikir kan? akhirnya gua keluar dari Dufan jam set 4 langsung ambil bus Damri jurusan Thamrin dan itu masih oper alias ganti bus. Awal-awal sih mulus, setelahnya macet cet cet ga bisa gerak dan gua turun halte terdekat dan ambil ojek online dan ketika si Bapak tanya alamat detail, gua cuman geleng-geleng kepala mau nangis. bahaha. akhirnya set 5 gua nyampe hotel gua dan ambil Backpack gua.
Di sesi wawancara itu, gua juga ketemu sama 6 applicants yang lain yang semua dari pulau Jawa, salah duanya dari mereka sekarang di US bersama gua, tapi yang si Artha anak Bandung, dia dapet College di Illinois dan si Kris anak ibu kota di Virginia. Kalau gua? ada yang nanya? FYI tapi ini karangan gua sih, kalau ga salah ya dan bukan berarti mau menakut-nakuti suatu kelompok tertentu. Penerima beasiswa ini heterogen, dalam artian akan adil dalam setiap pulau. Jadi tidak didominasi oleh pulau tertentu. Jadi worry kah kelompok tertentu? Jangan!!! Punya prinsip aja, "Tuhan akan memberikan suatu nikmat kepada mahlukNya di tempat dan waktu yang tepat", kalau belum rejekinya ya sudah let it go, akan ada hal indah lainnya dari hidup ini.
 |
| Foto Bareng Sri Artha waktu PDO Foto Credit to Rico |
Karena gua tipe orang yang hemat alias ga punya uang, gua naik Damri ke Bandara Soetta, jam set 6 bis baru berangkat padahal penerbangan aku jam set 8, di dalem bis gua cuman bisa merenung, menyesali, senyam senyum sendiri dan berdo'a semoga pesawatnya delay #parah. Untungnya bis lancar dan sampe di Bandara jam 7, saat itu juga para penumpang Batok Air sudah berada di pesawat. Gila ini pesawat, segitunya ya, cuman gua salut soalnya setiap kali naik itu pesawat ga pernah delay.
Memang hari itu menegangkan, tapi di hari itu juga gua mengenang sesuatu yang tidak akan pernah gua lupakan seumur hidup, yakin deh!
Lho gitu doang? katanya mau ngasih Tips, huuuuuu. Woles, niatnya sih iya, cuman gua niatin mau gua buat khusus untuk bahas interview dan insya Allah besok akan gua eksekusi. Insya Allah. See you semua dan salam kemerdekaan karena sebentar lagi Indonesia kan merayakan hari kemerdekaannya yang ke 7.... silahkan bantu isi, takut salah.
Nb: Aslinya gua lebih ganteng dari foto yang di atas :( Itu namanya Penistaan Performance!!! Yakin Deh!!!
0 comments:
Posting Komentar